Dana ke SEA Games 2019 Kurang
Jakarta - Jumlah atlet dalam kontingen Indonesia menuju SEA Games 2019 Filipina belum bisa dipastikan. Kali ini, terganjal dana.
Tim Monitoring dan Evaluasi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menetapkan kontingen Indonesia ke SEA Games mulai 30 November hingga 11 Desember diisi 773 atlet dari 49 cabang olahraga. Tetapi, jumlah itu belum termasuk ofisial masing-masing cabor. Dengan batasan kuota maksimal ofisial 10 persen maka besar kemungkinan kontingen diisi sekitar 1.276 orang.
Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019, Harry Warganegara, mengatakan dengan jumlah itu dibutuhkan anggaran sekitar Rp 64 miliar. Sementara, dana dari pemerintah hanya Rp 47 miliar.
Tim Monitoring dan Evaluasi Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menetapkan kontingen Indonesia ke SEA Games mulai 30 November hingga 11 Desember diisi 773 atlet dari 49 cabang olahraga. Tetapi, jumlah itu belum termasuk ofisial masing-masing cabor. Dengan batasan kuota maksimal ofisial 10 persen maka besar kemungkinan kontingen diisi sekitar 1.276 orang.
Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019, Harry Warganegara, mengatakan dengan jumlah itu dibutuhkan anggaran sekitar Rp 64 miliar. Sementara, dana dari pemerintah hanya Rp 47 miliar.
"Jadi, mentoknya di sana (anggaran). Pemerintah tidak bisa menjawab itu (soal kekurangannya bagaimana) karena menterinya belum ada semua. Tadi, kami sampaikan lebih awal supaya saat menteri baru sudah ada maka pejabatnya bisa menyampaikan seberapa pentingnya, SEA Games kurang duit lantas seperti apa sikapnya, mungkin ke Presiden juga bagaimana," kata Harry kepada pewarta, Senin (21/10/2019).
Harry tak menyangka bahwa anggaran bakal kurang banyak. Padahal, jika menilik rancangan awalnya dana mencapai Rp 75 miliar. Namun, jumlah itu dengan asumsi seluruh cabang olahraga ikut.
"Tuan rumah sejak dari awal sudah info ada 56 cabor yang dipertandingkan ya kami akan petakan. Ternyata dari 56 cabor kan long list-nya 52 cabor. Kemudian, ada evaluasi dan akhirnya dipangkas," dia menjelaskan.
Kendati tetap memaksa dengan anggaran Rp 47 miliar, Harry mengatakan kontingen Indonesia akan diisi maksimal 800 orang.
"Terserah apakah 800 itu atlet ofisial atau bagaimana mekanismennya. Kami akan sesuaikan," ujarnya.
Di sisi lain, Harry juga berencana untuk melakukan pertemuan dengan cabor di hari yang sama, guna mencari solusi lain.
"Ya, kami harus apa adanya makanya kami undang cabor nanti malam juga untuk menginformasikan bahwa uang dari pemerintah baru ada Rp 47 miliar. Artinya hanya bisa untuk mengirim atlet saja belum dengan ofisial," ujar Harry.
"Artinya, kami akan sampaikan seandainya ada pengurus cabor yang mau mengirim ofisial sendiri. Kali saja cabor siap," dia menambahkan.
Sementara itu, Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengakui jika belum ada solusi menyoal kasus tersebut.
"Tadi memang ada selisih. Bagi kami, prinsipnya mendukung KOI. Anggaran kami patok cuma Rp 47 miliar, sementara yang diinginkan Rp 64 miliar supaya selisih itu bisa diatasi. Secepatnya kami akan cari solusi," kata Gatot, terpisah.
"Skenarionya efisiensi ofisial diperkecil jumlahnya dan harus dipastikan benar-benar dapat medali. Maka untuk persoalan ini besok akan dirapatkan kembali di Kemenpora," ujar dia,
Harry tak menyangka bahwa anggaran bakal kurang banyak. Padahal, jika menilik rancangan awalnya dana mencapai Rp 75 miliar. Namun, jumlah itu dengan asumsi seluruh cabang olahraga ikut.
"Tuan rumah sejak dari awal sudah info ada 56 cabor yang dipertandingkan ya kami akan petakan. Ternyata dari 56 cabor kan long list-nya 52 cabor. Kemudian, ada evaluasi dan akhirnya dipangkas," dia menjelaskan.
Kendati tetap memaksa dengan anggaran Rp 47 miliar, Harry mengatakan kontingen Indonesia akan diisi maksimal 800 orang.
"Terserah apakah 800 itu atlet ofisial atau bagaimana mekanismennya. Kami akan sesuaikan," ujarnya.
Di sisi lain, Harry juga berencana untuk melakukan pertemuan dengan cabor di hari yang sama, guna mencari solusi lain.
"Ya, kami harus apa adanya makanya kami undang cabor nanti malam juga untuk menginformasikan bahwa uang dari pemerintah baru ada Rp 47 miliar. Artinya hanya bisa untuk mengirim atlet saja belum dengan ofisial," ujar Harry.
"Artinya, kami akan sampaikan seandainya ada pengurus cabor yang mau mengirim ofisial sendiri. Kali saja cabor siap," dia menambahkan.
Sementara itu, Sekretaris Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, mengakui jika belum ada solusi menyoal kasus tersebut.
"Tadi memang ada selisih. Bagi kami, prinsipnya mendukung KOI. Anggaran kami patok cuma Rp 47 miliar, sementara yang diinginkan Rp 64 miliar supaya selisih itu bisa diatasi. Secepatnya kami akan cari solusi," kata Gatot, terpisah.
"Skenarionya efisiensi ofisial diperkecil jumlahnya dan harus dipastikan benar-benar dapat medali. Maka untuk persoalan ini besok akan dirapatkan kembali di Kemenpora," ujar dia,
Post a Comment